Sunday, June 10, 2018

IP Address Part1 | IPv4 | Mukti911


A.    Pendahuluan
IP Address adalah deretan angka biner antara 32 bit hingga 128 bit yang digunakan sebagai identitas untuk tiap perangkat dalam jaringan internet. IPv4 mengunakan panjang  32bit sedangkan IPv6 mengunakan IPv6.

B.    Latar Belakang
Dikarenakan dalam dalam pembuatan jaringan harus paham kita harus tau dulu apa itu IP Address.

C.    Maksud dan Tujuan

Agar lebih tau apa itu IP Address & IPv4.

D.    Pembahasan
IP Address adalah deretan angka biner antara 32 bit hingga 128 bit yang digunakan sebagai identitas untuk tiap perangkat dalam jaringan internet. IPv4 mengunakan panjang  32bit sedangkan IPv6 mengunakan Ipv6. IP address memiliki dua bagian, yaitu alamat jaringan (network address) dan alamat komputer lokal (host address) dalam sebuah jaringan.

Alamat jaringan digunakan oleh router untuk mencari jaringan tempat sebuah komputer lokal berada, semantara alamat komputer lokal digunakan untuk mengenali sebuah komputer pada jaringan lokal.

IPv4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotted-decimal notation), yang dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran 8 bit. Dalam beberapa buku referensi, format bentuknya adalah w.x.y.z. Karena setiap oktet berukuran 8 bit, maka nilainya berkisar antara 0 hingga 255.

dalam IPv4, IPv4 dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Yaitu adalah :
  • Alamat Unicast, IPv4 yang ditentukan untuk interface jaringan yang dihubungkan ke sebuah Internetwork IP. Alamat Unicast digunakan untuk komunikasi point-to-point atau one-to-one.
  • Alamat Broadcast, IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan untuk komunikasi one-to-everyone.
  • Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.

IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni:
  • Network Identifier/NetID atau Network Address (alamat jaringan) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host berada.
  • Host Identifier/HostID atau Host address (alamat host) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat host di dalam jaringan. Nilai host identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam network identifier di mana ia berada.

IPv4 Ditentukan oleh besar ukuran jaringan, IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa kelas, dilihat dari oktet pertamanya, seperti terlihat pada tabel. Sebenarnya yang menjadi pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner yang terdapat dalam oktet pertama (utamanya adalah bit bit awal/high-order bit), tapi untuk lebih mudah mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan menggunakan representasi desimal.

Terbagi dalam 5 kelas :

  • Kelas A, Digunakan untuk jaringan yang sangat besar
Oktet pertama (desimal), 1–126. Oktet pertama (biner) 0xxx xxxx. Alamat-alamat unicast kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.
  • Kelas B: Digunakan untuk jaringan yang ukurannya sedang
Oktet pertama (desimal), 128 - 191. Oktet pertama (biner) 1xxx xxxx. Alamat-alamat unicast kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya.
  • Kelas C: Digunakan untuk jaringan yang ukurannya kecil.
Oktet pertama (desimal), 192 - 223. Oktet pertama (biner) 110x xxxx. Alamat IP unicast kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya.
  • Kelas D: Digunakan untuk IP Multicasting
Oktet pertama (desimal), 224 - 239. Oktet pertama (biner) 1110 xxxx. Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast, sehingga berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4.
  • Kelas E: Dicadangkan untuk penggunaan eksperimen
Oktet pertama (desimal), 240 - 255. Oktet pertama (biner) 1111 xxxx. Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat "eksperimental" atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.
E.    Hasil yang Didapat

lebih tau apa itu IP Address & IPv4

F.    Kesimpulan

Jadi dalam membangun sebuah jaringan peran IP address sanggat penting sekali.

G.    Referensi
•    Buku Jaringan Dasar

No comments:

Post a Comment