Subnetting adalah teknik menghitung besaran suatu jaringan dengan cara menghitung tujuanyan membagi jaringan menjadi dua atau lebih jaringan. Pada IPv4 subnetting digunakan pada IP Address kelas A, IP Address kelas B, IP Address kelas C.
B. Latar Belakang
Karena saat membangun jaringan perlu menghitung besaran jaringan yang akan dibangun jadi subnetting inilah yang dibutuhkan,
C. Maksud dan Tujuan
Sebagai materi untuk menambah wawasan tentang dasar-dasar mengenai jaringan.
D. Pembahasan
Sebelum mengetahui bagaimana cara subnetting pada IPv4 kita bahas dulu apa subnetting, alasan diadakannya subnetting, tujuan subnetting, fungsimya subnetting dan bagaimana proses subnneting dahulu.
Seperti yang saya jelaskan tadi diatas Subneting adalah teknik menghitung besaran suatu jaringan dengan cara menghitung tujuanyan membagi jaringan menjadi dua atau lebih jaringan. Pada IPv4 subnetting digunakan pada IP Address kelas A, IP Address kelas B, IP Address kelas C. Dengan adanya subnetting akan mencitakan beberapa network tamabahan, tetapi mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam tiap network tersebut.
Namun apa alasan subneting ada, subnetting ada digunakan untuk meng alokasikan Ip address yang terbatas supaya efisien. Bayangkan jika internet terbatasi oleh alamat alamat kelas A, kelas B, dan C jika seperti itu maka IP Address Valid yang dimiliki 254, 65.000 atau 16juta lebih IP Address. Walaupun terdapat banyak IP Address nanmun ketersediaan IP network sedikit dan mungkin saja IP yang dibutuhkan hanya kurang dari IP Address dari masing masing kelas. Maka dari itu Subnetting dibutuhkan.dalam hal ini.
Alasan kedua adalah, walaupun sebuah organisasi memiliki ribuan host device, mengoperasikan semua device tersebut di dalam network ID yang sama akan memperlambat network. Cara TCP/IP bekerja mengatur agar semua komputer dengan network ID yang sama harus berada di physical network yang sama juga. Physical network memiliki domain broadcast yang sama, yang berarti sebuah medium network harus membawa semua traffic untuk network. Karena alasan kinerja, network biasanya disegmentasikan ke dalam domain broadcast ya ng lebih kecil – bahkan lebih kecil – dari Class C address.
Mengapa Subnetting dibutuhkan apa tujuannya jadi subnetting dibutuhkan karena :
- Untuk mengefisienkan pengalamatan (misal untuk jaringan yang hanya mempunyai 10 host, kalau kita menggunakan kelas C saja terdapat 254 – 10 =244 alamat yang tidak terpakai).
- Membagi satu kelas network atas sejumlah subnetwork dengan arti membagi suatu kelas jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
- Menempatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak. Menempatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak.
- Untuk mengatasi masalah perbedaaan hardware dengan topologi fisik jaringan.
- Untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan IP Address.
- Mengatasi masalah perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan daam suatu network, karena Router IP hanya dapat mengintegrasikan berbagai network dengan media fisik yang berbeda jika setiap network memiliki address network yang unik.
- Meningkatkan security dan mengurangi terjadinya kongesti akibat terlalu banyaknya host dalam suatu network.
Fungsi subneting sendiri adalah mengurangi lalulintas jaringan sehingga jika ada data yang dikirim secara bersamaan maka tidak akan adal collision ( bertabrakan / macet ). Dengan subnetting pula jaringan teroptimasikan untuk kerja. Subnetting menjadikan pengolahan jaringan menjadi sederhana. Dan yang terakhir adalah membantu pemgembangan jaringan kea rah jarak geografis yang menjauh.
Dalam Subnetting ada beberapa proses yang perlu dilakukan, :
- Tentukan jumlah Subnet yang akan dihasilkan subnet mask
- Tentukan jumlah host per subnet
- Tentukan subnet yang valid
- Tentukan alamat network & broadcast untuk tiap subnet
- Tentukan host host yang valid yuntuk tiap subnet.
Setelah mengerti hal hal diatas langsung saja teknik subnetting yang telah aku pelajari, Misalnya dalam suatu perushaaan ada 200 pc. Jika tanpa subnetting maka menggunakan IP Penghitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara, cara binary yang relatif lambat dan cara khusus yang lebih cepat. Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah yaitu:
- Jumlah Subnet.
- Jumlah Host per Subnet.
- Blok Subnet.
- Alamat Host- Broadcast.
bagi kalian yang baru mengenal subnetting pasti masih bertanya-tanya mengenai 4 hal diatas. Baiklah, aku akan kasih sedikit perumpamaan ke-4 hal diatas. Kalian semua pasti sudah pernah mnasuk swalayan kan ?
Pada saat kalian masuk swalayan pasti ada yang namanya papan nama barang, misalnya Buah - Buahan atau yang lainnya. nama barang tersebut diibaratkan sebagai subnet atau identitas dari range IP yang ada didalamnya.
Setelah klaian masuk ke swalayan, luas tempat barang yang diswalayan pasti sudah kalian ketahui dan juga kalian tahu maksimal barang yang bisa masuk ke dalam tempat tersebut/ seluas tempat itu. Nah, jumlah barang yang tertampung/dapat masuk ke dalam tempat tersebut di ibaratkan sebagai Jumlah host per subnet atau Range IP.
Setelah kalian keluar swalayan, pasti akan ada papan nama barang .ini di ibaratkan sebagai Alamat broadcast dari suatu subnet. misalnya kalian keluar dari pintu 1, di pintu keluar kalian mengetahui sebuah tuliasan pintu exit 1 dan pintu itulah kalina di kasih tau kalau kalian keluar dari swalayan tersebut. Atau istilahnya, alamat broadcast adalah yang memberitahu ke IP kalau IP tersebut ada di dalam subnet mana.
Intinya, subnet merupakan identitas dari IP yang ada didalamnya dan jumlah host per subnet/ range IP adalah jumlah IP yang dalam satu subnet. sedangkan Blok subnet adalah masing-masing blok subnet yang ada dalam satu IP, karena dalam satu IP tidak hanya mempunyai satu blok subnet saja, bisa 2 atau lebih subnet. dan juga alamat broadcast adalah yang bertugas memberi tau suatu IP masuk ke range subnet mana.
Dalam hal penulisan IPv4 adalah seperti 192.168.16.1. Namun bisa juga ditulis 192.168.16.1/24, maksud penulisan ini artinya bahwa IP address 192.168.16.1 dengan subnetmask 255.255.255.0 / prefix 24 atau /24 diambil dari perhitungan bahwa 24 bit subnetmask yang diselubungi dengan binari 1 atau dengan kata kata lain subnetmasknya adalah 11111111.11111111.1111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini disebut dengan CIDR (Classess Inter-Domain Routing)
Setiap IP terdiri dari 32bit yang dibagi dalam 4 Oktet, dan setiap oktet terdiri dari 8 angka biner (angka 0 dan 1). IP Address terdiri dari beberapa kelas, yang paling umum ada 3 kelas dalam IP Address. diantaranya :
- Kelas A
11111111.00000000.00000000.00000000 (CIDR /8 sampai /15)
Maksimal host : 16.777.216
perhitungan pada 3 oktet terakhir atau yang nilai binarinya 0
- Kelas B
11111111.11111111.00000000.00000000 (CIDR /16 sampai /23)
Maksimal host : 65.536
perhitungan pada 2 oktet terakhir atau yang nilai binarinya 0
- Kelas C
11111111.11111111.111111111.0000000 (CIDR /24 sampai /31)
Maksimal host : 256
perhitungan pada 1 oktet terakhir atau yang nilai binarinya 0
Anda bisa melihat suatu IP masuk kelas yang mana dengan melihat nilai prefix/CIDR. misalnya ada IP 192.168.1.1/24, Prefix 24 ada di dalam kelas C berarti IP tersebut masuk ke dalam IP Address kelas C. dan juga seterusnya.
Subnetmask masing-masing kelas :
Kelas A | Kelas B | Kelas C | |||
---|---|---|---|---|---|
Subnetmask | CIDR | Subnetmask | CIDR | Subnetmask | CIDR |
255.0.0.0 | /8 | 255.255.0.0 | /16 | 255.255.255.0 | /24 |
255.128.0.0 | /9 | 255.255.128.0 | /17 | 255.255.255.128 | /25 |
255.192.0.0 | /10 | 255.255.192.0 | /18 | 255.255.255.192 | /26 |
255.224.0.0 | /11 | 255.255.224.0 | /19 | 255.255.255.224 | /27 |
255.240.0.0 | /12 | 255.255.240.0 | /20 | 255.255.255.240 | /28 |
255.248.0.0 | /13 | 255.255.248.0 | /21 | 255.255.255.248 | /29 |
255.252.0.0 | /14 | 255.255.252.0 | /21 | 255.255.252.252 | /30 |
255.254.0.0 | /15 | 255.255.254.0 | /23 | 255.255.255.254 | /31 |
Perhitungan pada Subnetting IPv4
Kelas C terdiri dari prefix 24 sampai 31 dan ada pada satu oktet paling kiri/terakhir. berarti dalam perhitungannya nanti hanya ada pada oktet terakhir saja. Kelas B terdiri dari prefix 16 sampai 23 dan ada pada kedua oktet dari kanan. berarti dalam perhitungannya nanti hanya ada pada oktet kedua dari kanan saja. Kelas A terdiri dari prefix 8 sampai 15 dan ada pada octet ketiga dari kanan. berarti dalam perhitungannya nanti hanya ada pada oktet octet kedua dari kanan saja.
(cara paling mudah menentukan angka biner adalah dengan cara anda tulis dulu angka 1 sampai prefix yang di tentukan kemudian sisanya adalah angka 0, tetapi jumlahnya harus 32 dan dibagi dalam 4 oktet). Seperti yang kita cari adalah 4 hal yang ada diawal tadi.
Contoh : 192.168.16.0/26 < Kelas C
Pada IP diatas nilai prefixnya adalah 26 atau /26. subnetmasknya adalah 255.255.255.192 atau 11111111.1111111.1111111.11000000
- Jumlah Subnet = 2x
X disini adalah banyaknya angka 1 pada oktet kelas berada misal ini kan Kelas C. berarti ada 2 angka 1 yang ada di oktet kelas C, Jadi 22 = 4. Maka jumlah subnet yang ada di prefix 26 ada 4 Subnet
- Range IP = 2y - 2
Y adalah banyaknya angka 0 pada oktet kelas berada misal ini kan Kelas C.. Jadi, jumlah host per subnet adalah 26 - 2 = 64 – 2 = 62 host (dalam 1 subnet maksimal 62 IP).
- Blok Subnet = 256 - nilai oktet kelas dimana prefix berada
255.255.255.192
256 - 192 = 64. Jadi ada 4 subnet masing subnet adalah kelipatan dari 64, yaitu 0 – 64 , 65 – 128, 129 – 192, 193 - 254
- Host dan Broadcast yang valid
192.168.16.1/26
Nilai IP, Oktet Kelas yang Dihitung : Blok Subnet = Hasil 1( Jika Hasil Koma bulatkan ke bawah )
Hasil1 * Blok Subnet = Hasil2
Hasil2 + Blok Subnet – 1 = Hasil3
Hasil1 = IP Network
Hasil3 = IP Broadcast
Jadi Jika DiHitung Maka :
1 : 64 = 0
0 * 64 = 0
0 + 63 – 1 = 63
Untuk mencari IP Start, dengan cara IP Network + 1
Untuk mencari IP End, dengan cara IP Broadcast – 1
Jadi jika ditulasikan maka IP diatas akan berada pada blok subnet dengan :
IP Network : 192.168.16.0
IP Start : 192.168.16.1
IP End : 192.168.16.62
IP Broadcast : 192.168.16.63
Contoh : 100.100.16.0/17 < Kelas B
Pada IP diatas nilai prefixnya adalah 17 atau /17. subnetmasknya adalah 255.255.128.0 atau 11111111.1111111.10000000.00000000
- Jumlah Subnet = 2x
X disini adalah banyaknya angka 1 pada oktet kelas berada misal ini kan Kelas B. berarti ada 1 angka 1 yang ada di oktet kelas B, Jadi 21 = 2. Maka jumlah subnet yang ada di prefix 17 ada 2 Subnet
- Range IP = 2y - 2
Y adalah banyaknya angka 0 pada oktet kelas berada misal ini kan Kelas C.. Jadi, jumlah host per subnet adalah 27 * 256 - 2 = 128 * 256 – 2 = 32768 – 2 = 32766 host (dalam 1 subnet maksimal 32766 IP).
- Blok Subnet = 256 - nilai oktet kelas dimana prefix berada
255.255.128.0
256 - 128 = 128. Jadi ada 2 subnet masing subnet adalah kelipatan dari 128, yaitu 0.0 – 127.255, 128.0 – 254.255
- Host dan Broadcast yang valid
100.100.16.0/17
Nilai IP, Oktet Kelas yang Dihitung : Blok Subnet = Hasil 1( Jika Hasil Koma bulatkan ke bawah )
Hasil1 * Blok Subnet = Hasil2
Hasil2 + Blok Subnet – 1 = Hasil3
Hasil1 = IP Network
Hasil3 = IP Broadcast
Jadi Jika DiHitung Maka :
16 : 128 = 0
0 * 128 = 0
0 + 128 – 1 = 127
Untuk mencari IP Start, dengan cara IP Network + 1
Untuk mencari IP End, dengan cara IP Broadcast – 1
Jadi jika ditulasikan maka IP diatas akan berada pada blok subnet dengan :
IP Network : 100.100.0.0
IP Start : 100.100.0.1
IP End : 100.100.127.254
IP Broadcast : 100.100.127.255
Contoh : 10.10.10.10 /10 < Kelas A
Pada IP diatas nilai prefixnya adalah 10 atau /10. subnetmasknya adalah 255.192.0.0 atau 11111111.11000000.00000000.00000000
- Jumlah Subnet = 2x
X disini adalah banyaknya angka 1 pada oktet kelas berada misal ini kan Kelas A. berarti ada 2 angka 1 yang ada di oktet kelas 2, Jadi 22 = 4. Maka jumlah subnet yang ada di prefix 10 ada 4 Subnet
- Range IP = 2y - 2
Y adalah banyaknya angka 0 pada oktet kelas berada misal ini kan Kelas C.. Jadi, jumlah host per subnet adalah 26 * 65536 - 2 = 4194304 – 2 = 4194302 host (dalam 1 subnet maksimal 4194302 IP).
• Blok Subnet = 256 - nilai oktet kelas dimana prefix berada
255.192.0.0
256 - 192 = 64. Jadi ada 4 subnet masing subnet adalah kelipatan dari 64, yaitu 0.0.0 – 64.255.255 , 65.0.0 – 128.255.255, 129.0.0 – 192.255.255, 193.0.0 – 254.255.255
- Host dan Broadcast yang valid
10.10.10.10/10
Nilai IP, Oktet Kelas yang Dihitung : Blok Subnet = Hasil 1( Jika Hasil Koma bulatkan ke bawah )
Hasil1 * Blok Subnet = Hasil2
Hasil2 + Blok Subnet – 1 = Hasil3
Hasil1 = IP Network
Hasil3 = IP Broadcast
Jadi Jika DiHitung Maka :
10 : 64 = 0
0 * 64 = 0
0 + 63 – 1 = 63
Untuk mencari IP Start, dengan cara IP Network + 1
Untuk mencari IP End, dengan cara IP Broadcast – 1
Jadi jika ditulasikan maka IP diatas akan berada pada blok subnet dengan :
IP Network : 10.0.0.0
IP Start : 10.0.0.1
IP End : 10.63.255.255.254
IP Broadcast : 10.255.255.255
E. Kesimpulan
Jadi Subnetiing IPv4 memiliki cara cepat yang aku rekomendasiin buat kalian yang ingin menghitung subnetting IPv4 dengan cepat.
F. Referensi
- •Buku Modul Jaringan Dasar
No comments:
Post a Comment